Kamis, 12 April 2012

SADARILAH WAHAI PARA WANITA!

Sebuah peringatan bagi para wanita ( part. I )

Tulisan ini saya buat agar bisa menjadi perhatian bagi para wanita agar SADARI ( sadar diri ? ) Bukan…. maksudnya adalah agar para wanita sejak dini melakukan pemerikSAan payuDAra sendiRI, apa manfaatnya? Ya agar kita segera tahu bila ada kelainan atau keanehan dengan bagian tubuh kita itu. Ini penting, mengingat sekarang ini begitu banyak kasus kanker payudara yang sudah pada stadium lanjut sehingga terlambat untuk mendapatkan penanganan dan berujung pada kematian. Hal itu terjadi karena ketidaktahuan kita akan tanda- tanda yang diberikan oleh tubuh kita atau ketakutan pada diri wanita kalau dia divonis kanker oleh dokter. Vonis itu memang bagai kiamat bagi wanita karena membawa begitu banyak hal akan berubah dari diri wanita baik dari segi fisik maupun psikologis. Sulitnya pengobatan dan kebangkrutan finansial adalah hal yang pertama membayangi, karena begitu panjangnya proses pengobatan dan mahalnya obat untuk penyakit ini.

Saya adalah salah satu orang yang merasakan manfaat dari kegiatan SADARI ini. Ceritanya, pada tahun 2001 ( saat itu usia saya 22 th. )  setelah saya melahirkan anak saya, saya merasakan ketidaknyamanan di payudara sebelah kanan saat menyusui. Iseng-iseng saya meraba dan saya mendapati ada benjolan sebesar ujung jempol, saya panik dan takut, terbayang oleh saya penyakit kanker yang begitu menakutkan, pikiran saya tertuju pada anak saya yang saat itu  baru berumur 1 tahun lebih. Bagaimana nasibnya bila saya sakit? Lalu saya ke dokter umum langganan saya, beliau menyarankan saya untuk konsultasi ke dokter bedah. Singkatnya saya lalu dioperasi untuk mengangkat benjolan tsb, setelah itu saya merasa nyaman dan berpikir bahwa semua tumor di payudara saya sudah diangkat.

 Namun ternyata saya keliru, tahun 2003 saya kembali menemukan tumor di payudara kiri dengan ukuran sama dengan yang telah dioperasi dulu. Ya Alloh... Saya sedih dan merasa begitu banyakkah dosa yang telah saya lakukan hingga saya harus mengalami lagi semua ini? Tapi semua kesedihan itu saya abaikan, dengan semangat dan gagah berani tanpa banyak pikir panjang saya pun naik meja operasi lagi, hasil lab menyatakan bahwa benjolan itu FAM ( tumor jinak ), belakangan saya baru tahu bahwa saya tidak sendiri. Ada begitu banyak wanita muda di bawah 30 tahun yang juga bernasib sama seperti saya, bahkan ada yang punya lebih dari satu tumor dalam satu payudara.

Kini, 6  tahun sudah semua itu berlalu apakah saya sudah terbebas dari tumor itu? Yang mengejutkan adalah..... Ternyata TIDAK. Tahun 2009 lalu saya kembali memeriksa sendiri kedua payudara saya, and do you know what? Ada benjolan lagi di payudara kanan dekat bekas operasi tahun 2001, sedih pasti tapi tak sedalam dulu. Mungkin karena ini sudah bukan yang pertama kalinya. Untuk meyakinkan kecurigaan tsb, saya mendatangi sebuah klinik onkologi di Surabaya, saya melakukan USG mammae dan hasilnya ada beberapa tumor di payudara kiri dan kanan bahkan ada pula kista kecil-kecil yang jumlahnya juga tidak kalah banyak dari tumornya. Saya sedih dan menangis namun  berusaha ikhlas, mungkin penyakit  inilah yang akan membantu mengurangi dosa-dosa saya dan salah satu cara Alloh menyayangi saya.

Lalu saya cari informasi banyak-banyak di internet dan memang ternyata FAM punya kemungkinan akan terus muncul selama wanita masih dalam usia produktif, selama hormon estrogen masih aktif. Kali ini saya menunda operasi, saya merasa tidak siap mental juga materi. Ada begitu banyak hal yang menjadi pikiran saya, saya pun harus menyisihkan waktu dan biaya agar bisa menjalani operasi kali ini. Dan lagi usia saya sudah 30 tahun lebih, terkadang saya berharap ada keajaiban bahwa kista dan tumor itu akan mengecil atau hilang dengan sendirinya. Saya pun mencari keajaiban itu dengan mencoba obat herbal dan herbal cina dengan harga selangit yang banyak diiklankan di media massa ataupun rekomendasi dari teman. Katanya banyak yang berhasil tapi sepertinya keampuhannya tidak mempan untuk saya.

Kini doa saya senantiasa agar Alloh berkenan memilihkan waktu yang tepat buat saya untuk berikhtiar medis bagi kesembuhan saya, memberi kekuatan, ketabahan, keikhlasan, kesabaran, dan rasa syukur atas apapun yang terjadi dalam hidup saya. Sebelum semuanya menjadi terlambat, saya tidak ingin berakhir dengan tragis seperti teman saya yang saya sayangi yang akan saya ceritakan di part II. 


Flashback Memory

Pagi ini, karena akan pergi ke suatu tempat aku melajukan sepeda motorku perlahan menyusuri sepanjang Jalan A. Yani Nganjuk. Tak biasanya aku melajukan motorku perlahan sambil menikmati keramaian sentra bisnis di kota Nganjuk tercinta. Kenangan masa lalu, 13 tahun lalu ketika untuk pertama kalinya aku mulai mencari nafkah di Kota angin ini satu persatu berlarian di anganku. Dulu... Aku berjalan di tepi trotoar sambil melihat lalu lalang sepeda motor dan mobil dengan sebuah tanya di hati : Apakah suatu hari aku akan menyusuri jalan ini dengan motor seperti mereka ya? Dan ternyata kini tidak terasa aku sudah melakukannya... Sesuatu yang dulu tak pernah kubayangkan akan dapat kulakukan. Bagi orang lain ini mungkin hanyalah hal yang sepele, tapi bagiku ini luar biasa karena mengingat kondisi hidupku saat itu, rasanya gak mungkin bisa beli motor.... he..he..he... And then I found Mario Teguh words :

Sahabat saya yang baik hatinya,

Kenyataan hidup tidak harus seperti yang kita harapkan, asal kita tetap berupaya untuk sampai pada kenyataan yang lebih baik daripada yang kita harapkan.

Itulah yang namanya berharapan baik.

Itulah yang namanya ikhlas.

Dan itulah yang menjadikan kita jiwa-jiwa baik yang dicintai Tuhan.

Mario Teguh - Loving you all as always





He..he..he.. That's really right Mr. MT....Super!